Buku "Riwayat Kuliner Indonesia" karya Badiatul Muchlisin Asti diterbitkan CV. Hanum Publisher, 2022.
Harus diakui,
Indonesia memiliki khazanah kuliner Indonesia yang sangat kaya dan beragam.
Setiap daerah, dari Sabang sampai Merauke, memiliki kekayaan kuliner khasnya
masing-masing, yang tercipta dari olah pangan lokal, juga berasal dari tradisi
dan budaya yang berkembang di masyarakat setempat.
Buku yang mengupas air zamzam ini saya tulis dan kemudian
diterbitkan pertama kali oleh penerbit Mutiara Media (Media Pressindo Grop,
Jogjakarta) pada tahun 2008. Sepuluh tahun kemudian, tahun 2018, buku tersebut
terbit ulang melalui penerbit Oase Qalbu dengan judul Dahsyatnya Air Zamzam, Mengungkap Keistimewaan dan Keberkahan Air
Zamzam dalam Perspektif Agama dan Sains.
Buku ini saya tulis dan susun demi melihat kekosongan atau
setidaknya belum banyak buku yang beredar di pasaran yang mengupas secara
tuntas tentang air zamzam ketika itu. Buku ini adalah (salah satu) buku yang
secara komprehensif mengulas berbagai hal terkait air zamzam, sejak dari
sejarah hingga keutamaannya.
Buku agak tebal bersampul keras (hard cover) ini berisi 9 bab. Bab pertama mengupas kisah asal-usul
terjadinya mata air zamzam sejak zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail hingga
penggalian kembali di era Abdul Muthalib—kakek Nabi Muhammad Saw.
Bab kedua mengupas profil sumur zamzam setelah era modern.
Sejak dimensinya hingga monitoring dan pemeliharaannya.
Bab ketiga secara khusus mengulas pelbagai keajaibaan dan
keistimewaan air zamzam menurut nash,
baik dari Al-Quran maupun As-Sunnah. Antara lain: air zamzam sebagai bukti
kebesaran Allah Swt, air zamzam merupakan rezeki pertama berkah doa Nabi
Ibrahim, telaga zamzam tak akan pernah kering sepanjang masa, air zamzam pernah
digunakan membasuh hati Nabi Muhammad Saw, air zamzam bisa menjadi obat
berbagai penyakit, dan pelbagai keutamaan lainnya.
Bab keempat mengulas nama-nama yang dilekatkan kepada air
zamzam yang menyiratkan keistimewaan dan keutamaan air zamzam. Di buku ini saya
sebutkan 28 nama air zamzam antara lain: afiyyah
(yang menyehatkan), barakah
(keberkahan), marwiyyah (yang
mengalir), mughziyah (yang mengandung
gizi), siqayatul haj (minuman jemaah
haji), syarabul abrar (minuman
orang-orang baik), syifa’u suqmin
(obat penyakit), dan lain-lain.
Bab kelima mengulas keajaiban air zamzam dalam perspektif
sains modern. Membaca bab ini akan membuat kita takjut karena betapa pelbagai
penelitian modern menunjukkan temuan-temuan yang menakjubkan terkait kanduangan
air zamzam, yang di antaranya sangat bermanfaat bagi kesehatan, bahkan dapat
membantu mempercepat penyembuhan kanker.
Bab keenam mengetengahkan berbagai testimoni atau kesaksian
para sahabat dan para ulama shalih
zaman dahulu dalam memanfaatkan air zamzam sebagai sarana atau wasilah memohon kebaikan dunia dan
akhirat.
Antara lain: Umar bin Khattab minum air zamzam untuk
menghilangkan rasa haus pada hari kiamat, Abdullah bin Abbas minum air zamzam
untuk memohon ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang luas, Imam Syafi’i minum air
zamzam untuk ilmu dan agar masuk surga, Imam Ahmad bin Hanbal minum air zamzam
memohon agar sembuh dari penyakit yang dideritanya, Imam Al-Hakim minum air
zamzam memohon agar tulisannya menarik, Ibnu Hajar Al-Asqalani minum air zamzam
agar diberi kemampuan menghafal hadits, Jarullah bin Muhammad Abdul Aziz minum
air zamzam memohon kesempuhan matanya, dan lain sebagainya banyak lagi.
Bab ketujuh mengetengahkan berbagai testimoni dan kesaksian
khusus mereka yang sembuh dari perbagai penyakit yang dideritanya berkah setelah
minum air zamzam, antara lain sembuh dari lumpuh, stroke, sulit hamil, alergi
mata, turun kemih, hingga kebutaan dan kanker, serta pelbagai keluhan penyakit
lainnya.
Bab kedelapan mengulas tentang khasiat air zamzam, apakah
mitos ataukah realitas dan bagaimana sikap yang tepat sebagai seorang muslim
yang beriman bila air zamzam tidak memberi efek apa-apa setelah meminumnya.
Lalu bab kesembilan mengupas berbagai sunah dan anjuran yang
berkaitan dengan air zamzam, antara lain kesunahan minum air zamzam setelah
tawaf, minum air zamzam saat akan meninggalkan kakbah, juga ulasan secara
spesifik tentang adab-adab minum air zamzam.
Di atas semua yang diulas di buku ini, ada sebuah hadits
yang menunjukkan keutamaan air zamzam. Sabda Rasulullah Saw: “Air zamzam tergantung (niat) untuk apa ia
diminum. Barangsiapa meminumnya untuk menyembuhkan penyakit, niscaya Allah akan
menyembuhkan penyakitnya; atau untuk menghilangkan rasa lapar, niscaya Allah
akan membuatnya kenyang; atau untuk suatu hajat (keperluan), niscaya Allah akan
memenuhinya.” (HR. Ad-Dailami).